Menurut UU RI No 10 Tahun 2004 Dan UU RI No 12 Tahun 2011, Kedudukan UUD NRI Tahun 1945 Menempati

Menurut UU RI No 10 Tahun 2004 Dan UU RI No 12 Tahun 2011, Kedudukan UUD NRI

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 10 Tahun 2004 dan UU RI Nomor 12 Tahun 2011, UUD NRI Tahun 1945 menempati kedudukan yang penting dalam hukum Indonesia. UU RI No 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan UU RI No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan merupakan dasar hukum dalam menentukan kedudukan UUD NRI Tahun 1945.

Poin Kunci:

  • Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 10 Tahun 2004 dan UU RI Nomor 12 Tahun 2011 menegaskan kedudukan UUD NRI Tahun 1945 dalam hukum Indonesia.
  • UUD NRI Tahun 1945 adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang menjadi landasan bagi sistem hukum dan pemerintahan di Indonesia.
  • Perbedaan antara UUD NRI Tahun 1945 dan Undang-Undang (UU) terletak pada kedudukan dan mekanisme pembentukannya.
  • UUD NRI Tahun 1945 memiliki kekuatan mengikat bagi seluruh lembaga negara dan warga negara Indonesia.
  • Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung memiliki peran penting dalam menjaga konsistensi dan keberlakuan peraturan perundang-undangan.

Pengertian UUD NRI Tahun 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah UUD NRI Tahun 1945. UUD NRI Tahun 1945 memiliki kedudukan yang fundamental dalam sistem hukum Indonesia dan merupakan hukum dasar bagi negara ini.

Bacaan Lainnya

UUD NRI Tahun 1945 memberikan landasan bagi pembentukan peraturan perundang-undangan, penegakan hukum, serta sistem pemerintahan di Indonesia. Sebagai instrumen hukum tertinggi, UUD NRI Tahun 1945 mengatur hak dan kewajiban warga negara, serta pembagian kekuasaan negara.

UUD NRI Tahun 1945 menjadi payung hukum yang mengikat bagi seluruh lembaga negara dan warga negara Indonesia. Dalam UUD NRI Tahun 1945, tercantum prinsip-prinsip dasar negara yang menjadi pedoman dalam menjalankan pemerintahan dan menjaga stabilitas hukum di Indonesia.

“UUD NRI Tahun 1945 adalah fondasi hukum yang menentukan identitas hukum negara Indonesia. Melalui UUD NRI Tahun 1945, Indonesia menggarisbawahi prinsip-prinsip dasar yang melandasi hukum dan pemerintahan negara.”

Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang pengertian UUD NRI Tahun 1945 ini, berikut adalah tabel yang memuat secara singkat pokok-pokok Undang-Undang Dasar ini:

Pokok-pokok UUD NRI Tahun 1945
Hak Asasi Manusia
Pembagian Kekuasaan Negara
Kedaulatan Rakyat
Kewarganegaraan
Kemajemukan dan Keragaman
Kedudukan Bahasa
Agama
Pertahanan dan Keamanan

Implementasi UUD NRI Tahun 1945 dalam Hukum Indonesia

Implementasi UUD NRI Tahun 1945 dalam hukum Indonesia dilakukan melalui pembentukan peraturan perundang-undangan yang berlandaskan prinsip-prinsip yang terdapat dalam UUD NRI Tahun 1945. Peraturan perundang-undangan tersebut mencakup Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Daerah.

Penjelasan tentang Undang-Undang Dasar

Undang-Undang Dasar (UUD) adalah peraturan perundang-undangan yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan lainnya. UUD NRI Tahun 1945 berisi prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan negara dan pemerintahan Indonesia.

Dalam UUD NRI, dijelaskan mengenai hak dan kewajiban warga negara, pembagian kekuasaan negara, serta prinsip-prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan pemerintahan negara.

UUD NRI Tahun 1945 menjadi pijakan utama dalam menetapkan hukum dan kebijakan di Indonesia. Sebagai peraturan perundang-undangan yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi, UUD NRI Tahun 1945 memberikan landasan dan pedoman dalam menjalankan pemerintahan serta melindungi hak-hak dasar warga negara.

Manfaat UUD NRI Tahun 1945Contoh Prinsip dalam UUD NRIPengaruh UUD NRI dalam Hukum Indonesia
Mengatur hak dan kewajiban warga negaraKeadilan sosial, persatuan, dan keseimbanganMembentuk sistem hukum dan pemerintahan yang berlandaskan demokrasi
Membagi kekuasaan negara menjadi beberapa lembagaKekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang terpisah dan saling mengontrolMenjamin kebebasan hak asasi manusia dan keadilan bagi warga negara
Membentuk sistem peradilan yang independenPrinsip kebebasan beragama dan berpendapatMengatur sistem hukum di Indonesia dan penegakan hukum yang adil

UUD NRI Tahun 1945 telah melahirkan berbagai undang-undang penting di Indonesia, seperti Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Ketenagakerjaan, dan Undang-Undang Pangan. Melalui konteks hukum yang diatur dalam UUD NRI, Indonesia telah memberikan perlindungan dan penegakan hukum yang adil bagi masyarakatnya.

Perbedaan antara UUD NRI dengan UU

Terdapat perbedaan antara UUD NRI Tahun 1945 dan Undang-Undang (UU) dalam hal kedudukan dan mekanisme pembentukannya. UUD NRI Tahun 1945 memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada UU, karena UUD NRI Tahun 1945 merupakan hukum dasar negara yang mengatur prinsip-prinsip dasar negara dan pemerintahan. Sedangkan UU merupakan peraturan perundang-undangan yang dibentuk berdasarkan UUD NRI dan memiliki kedudukan yang lebih rendah daripada UUD NRI.

Perbedaan utama antara UUD NRI Tahun 1945 dan UU terletak pada kedudukannya dalam hierarki hukum. UUD NRI memiliki kedudukan yang lebih tinggi karena merupakan hukum dasar negara yang diakui sebagai landasan bagi seluruh sistem hukum dan pemerintahan di Indonesia. Sebagai hukum dasar negara, UUD NRI mengatur prinsip-prinsip dasar negara, hak dan kewajiban warga negara, serta pembagian kekuasaan antara lembaga negara.

Di sisi lain, UU merupakan peraturan perundang-undangan yang dibentuk berdasarkan UUD NRI. UU memiliki kedudukan yang lebih rendah daripada UUD NRI dan dihasilkan melalui proses pembentukan yang berbeda. UU dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Dalam konteks mekanisme pembentukannya, UUD NRI Tahun 1945 tidak dapat diubah dengan mudah. Perubahan UUD NRI Tahun 1945 harus melalui mekanisme amandemen yang diatur dalam Pasal 37B UUD NRI Tahun 1945. Sementara itu, UU dapat diubah atau dicabut oleh lembaga negara yang berwenang berdasarkan proses legislasi yang ditetapkan.

Perbedaan lainnya terletak pada materi yang diatur. UUD NRI Tahun 1945 mengatur prinsip-prinsip dasar negara, sedangkan UU mengatur masalah-masalah khusus yang bisa meliputi beragam bidang, seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum administrasi negara, dan lain sebagainya.

Perbandingan Kedudukan UUD NRI dengan UU:

UUD NRI Tahun 1945Undang-Undang (UU)
Kedudukan yang lebih tinggiKedudukan yang lebih rendah
Mengatur prinsip-prinsip dasar negaraMengatur masalah-masalah khusus
Tidak mudah diubahDapat diubah atau dicabut

Perbedaan antara UUD NRI Tahun 1945 dan UU mencerminkan kedudukan dan perannya dalam sistem hukum Indonesia. UUD NRI Tahun 1945 yang menjadi hukum dasar negara memiliki kekuatan yang mengikat bagi lembaga negara dan warga negara Indonesia. Sementara itu, UU sebagai peraturan perundang-undangan memiliki kedudukan yang lebih rendah dan mengatur masalah-masalah khusus yang bersifat lebih detail.

Analisis kedudukan UUD NRI dalam hukum Indonesia

Kedudukan UUD NRI Tahun 1945 memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem hukum Indonesia. UUD NRI merupakan landasan utama bagi semua bentuk hukum dan pemerintahan di negara ini. Kedudukan UUD NRI Tahun 1945 memiliki kekuatan hukum yang sangat kuat dan tidak dapat dengan mudah digantikan atau diubah. Hal ini menjadikan UUD NRI sebagai landasan yang stabil dan konsisten dalam menjalankan hukum negara.

Implementasi UUD NRI dalam hukum Indonesia dilakukan melalui pembentukan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam UUD NRI. Setiap peraturan perundang-undangan yang dibentuk harus sesuai dengan landasan hukum yang telah ditetapkan oleh UUD NRI Tahun 1945. Dengan demikian, UUD NRI tidak hanya berperan sebagai dokumen hukum yang penting, tetapi juga mempengaruhi setiap langkah dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Kedudukan UUD NRI Tahun 1945 dalam Hukum IndonesiaImplementasi UUD NRI dalam Hukum Indonesia
1. Merupakan landasan utama dalam sistem hukum dan pemerintahan di Indonesia.1. Pembentukan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam UUD NRI Tahun 1945.
2. Memiliki kekuatan hukum yang kuat dan tidak dapat digantikan dengan mudah.2. Setiap peraturan perundang-undangan harus sesuai dengan landasan hukum yang telah ditetapkan oleh UUD NRI.
3. Mengikat seluruh lembaga negara dan warga negara Indonesia.3. Memastikan keberlakuan dan konsistensi peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Implementasi UUD NRI dalam Hukum Indonesia

Analisis kedudukan UUD NRI dalam hukum Indonesia menggarisbawahi besarnya pengaruh UUD NRI dalam membentuk sistem hukum yang berlaku di negara ini. Semua hukum dan peraturan perundang-undangan yang dibuat haruslah selaras dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam UUD NRI. Dengan menjaga keberlakuan dan konsistensi UUD NRI, Indonesia dapat memastikan keadilan, kestabilan, dan keberlanjutan dalam sistem hukum negara.

Peran UU RI No 10 Tahun 2004 dan UU RI No 12 Tahun 2011

Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) No 10 Tahun 2004 dan UU RI No 12 Tahun 2011 memiliki peran yang penting dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia. UU RI No 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mengatur proses dan mekanisme pembentukan peraturan perundang-undangan secara terencana, terpadu, dan berkelanjutan.

UU RI No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan memberikan penegasan dan perubahan terhadap ketentuan dalam UU RI No 10 Tahun 2004. Undang-Undang ini memastikan bahwa proses pembentukan peraturan perundang-undangan dilakukan dengan prinsip kepastian hukum, keadilan, partisipasi publik, transparansi, dan akuntabilitas.

Peran UU RI No 10 Tahun 2004 dan UU RI No 12 Tahun 2011 menjadi sangat penting karena mereka adalah instrumen hukum yang mengatur sistem pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Melalui UU-uu tersebut, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap peraturan perundang-undangan yang dibentuk sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan kepentingan masyarakat secara luas.

Implementasi UU RI No 10 Tahun 2004 dan UU RI No 12 Tahun 2011 membantu menjaga transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Melalui regulasi yang terbentuk, instansi pemerintah dapat memenuhi tugas dan kewajiban hukumnya secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

UU RI No 10 Tahun 2004 dan UU RI No 12 Tahun 2011 juga mendukung pengembangan sistem hukum yang modern, memberikan jaminan hukum yang kuat, dan menjamin perlindungan hak-hak warga negara. Dengan demikian, peraturan perundang-undangan yang terbentuk melalui peran UU RI dapat memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam kesimpulannya, UU RI No 10 Tahun 2004 dan UU RI No 12 Tahun 2011 memiliki peran yang penting dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Keduanya memastikan bahwa proses pembentukan peraturan perundang-undangan dilakukan dengan prinsip-prinsip hukum yang benar, transparansi, dan kepentingan masyarakat. Melalui peran UU RI ini, pemerintah dapat menghasilkan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan tuntutan hukum dan kebutuhan masyarakat.

Hierarki Peraturan Perundang-undangan

Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia mengatur tingkatan kedudukan peraturan perundang-undangan. Hierarki tersebut mencakup Undang-Undang Dasar (UUD), Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu), Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Daerah. Kedudukan peraturan perundang-undangan ditentukan berdasarkan tingkat kekuatan hukumnya, dimana UUD memiliki kedudukan tertinggi dan Peraturan Daerah memiliki kedudukan terendah.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia:

Jenis Peraturan Perundang-undanganKedudukan
Undang-Undang Dasar (UUD)Tertinggi
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)Setelah UUD dan sebelum peraturan pemerintah
Peraturan PemerintahSetelah Perppu dan sebelum peraturan presiden
Peraturan PresidenSetelah peraturan pemerintah dan sebelum peraturan daerah
Peraturan DaerahTerendah

Sejalan dengan hierarki tersebut, peraturan perundang-undangan di Indonesia memiliki tingkatan keabsahan yang ditentukan berdasarkan kedudukan peraturan tersebut dalam hierarki hukum. Semua peraturan perundang-undangan harus sesuai dengan UUD dan tidak boleh bertentangan dengan aturan yang berada di atasnya. Penghormatan terhadap hierarki peraturan perundang-undangan ini adalah kunci dalam menjaga keberlakuan hukum yang kokoh dan konsisten di Indonesia.

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dilakukan melalui proses yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan. Tahapan pembentukan peraturan perundang-undangan meliputi perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, serta pengundangan. Proses ini dirancang agar peraturan perundang-undangan dapat berfungsi dengan baik dalam sistem hukum Indonesia.

Langkah pertama dalam pembentukan peraturan perundang-undangan adalah perencanaan. Pada tahap ini, ditentukan kebutuhan akan peraturan baru atau revisi peraturan yang sudah ada. Selanjutnya, dilakukan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan tujuan dan landasan hukum yang ada. Rancangan ini akan menjadi acuan dalam tahap berikutnya.

Tahap kedua adalah penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan. Pada tahap ini, rancangan peraturan disusun secara terperinci, mengatur hukum substantif yang akan diatur dalam peraturan tersebut. Penyusunan dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip hukum yang berlaku dan berbagai aspek yang terkait.

Setelah penyusunan selesai, rancangan peraturan perundang-undangan akan masuk ke tahap pembahasan. Pada tahap ini, rancangan akan dibahas di lembaga negara yang berwenang. Pembahasan dilakukan secara terbuka dan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan. Tujuan dari tahap ini adalah memperoleh masukan dan persetujuan yang luas sehingga peraturan yang dihasilkan dapat mencerminkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara umum.

Setelah tahap pembahasan, rancangan peraturan perundang-undangan akan masuk ke tahap pengesahan atau penetapan. Pada tahap ini, rancangan akan diuji dan disahkan melalui mekanisme yang diatur dalam UU RI No 10 Tahun 2004 dan UU RI No 12 Tahun 2011. Pengesahan dilakukan oleh lembaga negara yang berwenang sesuai dengan kewenangannya.

Setelah disahkan, peraturan perundang-undangan akan diundangkan. Pengundangan dilakukan dengan menerbitkan peraturan dalam bentuk yang dapat diakses secara publik atau mempublikasikannya dalam media resmi yang ditentukan. Dengan pengundangan ini, peraturan perundang-undangan menjadi berlaku secara resmi dan mengikat bagi semua pihak yang terkait.

Dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, tidak hanya UU yang dapat membentuknya. Lembaga negara atau pejabat yang berwenang juga dapat membentuk peraturan perundang-undangan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Namun, kewenangan ini tetap terikat dengan batasan dan prinsip-prinsip yang ada.

Tahapan PembentukanKeterangan
PerencanaanMenentukan kebutuhan peraturan dan penyusunan rancangan
PenyusunanMenyusun rancangan peraturan secara terperinci
PembahasanMelakukan diskusi dan konsultasi untuk memperoleh masukan dan persetujuan
Pengesahan atau PenetapanUji dan penetapan rancangan peraturan oleh lembaga berwenang
PengundanganPublikasi peraturan secara resmi untuk berlaku dan mengikat

Peran Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung

Mahkamah Konstitusi (MK) memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi pengujian atas keabsahan Undang-Undang yang diduga bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945. MK bertugas untuk menjamin dan menjaga kesesuaian antara UU dan UUD NRI dalam sistem hukum Indonesia.

Peran Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung

Selain itu, Mahkamah Agung (MA) juga memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan fungsi pengujian terhadap Peraturan Perundang-undangan yang diduga bertentangan dengan UU. MA bertugas untuk memastikan konsistensi antara peraturan perundang-undangan dengan UU yang berlaku.

MK dan MA memiliki peran yang sangat crucial dalam menjaga keberlakuan dan keberlangsungan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Kedua lembaga tersebut berperan dalam menjaga konsistensi antara UU, PP, Perpres, dan Perda dengan UUD NRI dan UU yang berlaku. Pengujian atas keabsahan dan kesesuaian Peraturan Perundang-undangan dengan UU yang dilakukan oleh MK dan MA bertujuan untuk melindungi hak dan kepentingan masyarakat serta menjaga konsistensi sistem hukum Indonesia.

Kesimpulan

Berdasarkan peraturan perundang-undangan, terutama UU RI No 10 Tahun 2004 dan UU RI No 12 Tahun 2011, dapat disimpulkan bahwa UUD NRI Tahun 1945 memiliki kedudukan yang fundamental dalam hukum Indonesia. UUD NRI Tahun 1945 menjadi landasan bagi seluruh sistem hukum dan pemerintahan di Indonesia. Implementasi UUD NRI dalam hukum Indonesia dilakukan melalui proses pembentukan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam UUD NRI.

Kedudukan UUD NRI Tahun 1945 sangat kuat dalam hukum Indonesia dan mengikat seluruh lembaga negara dan warga negara Indonesia. Dalam menjalankan pemerintahan dan mengambil keputusan hukum, UUD NRI Tahun 1945 menjadi acuan utama. Proses implementasi UUD NRI dilakukan melalui pembentukan peraturan perundang-undangan yang mengacu pada prinsip-prinsip yang terdapat dalam UUD NRI.

UU RI No 10 Tahun 2004 dan UU RI No 12 Tahun 2011 memainkan peran penting dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945. Melalui proses yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan, hukum Indonesia dapat memastikan bahwa UUD NRI Tahun 1945 tetap menjadi landasan yang kuat bagi seluruh sistem hukum dan pemerintahan di negara ini.

FAQ

Apa pentingnya kedudukan UUD NRI Tahun 1945 dalam hukum Indonesia?

Kedudukan UUD NRI Tahun 1945 sangat penting dalam hukum Indonesia karena UUD NRI menjadi landasan bagi seluruh sistem hukum dan pemerintahan di Indonesia. Kedudukan UUD NRI dalam hukum Indonesia sangat kuat dan tidak dapat digantikan atau diubah dengan mudah.

Apa perbedaan antara UUD NRI dengan Undang-Undang (UU)?

UUD NRI Tahun 1945 memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada UU, karena UUD NRI Tahun 1945 merupakan hukum dasar negara yang mengatur prinsip-prinsip dasar negara dan pemerintahan. Sedangkan UU merupakan peraturan perundang-undangan yang dibentuk berdasarkan UUD NRI dan memiliki kedudukan yang lebih rendah daripada UUD NRI.

Bagaimana analisis kedudukan UUD NRI dalam hukum Indonesia?

Kedudukan UUD NRI Tahun 1945 menempati posisi yang fundamental dalam hukum Indonesia. UUD NRI menjadi landasan bagi seluruh sistem hukum dan pemerintahan di Indonesia, serta memiliki kekuatan mengikat bagi seluruh lembaga negara dan warga negara Indonesia. Implementasi UUD NRI dalam hukum Indonesia dilakukan melalui pembentukan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam UUD NRI.

Apa peran UU RI No 10 Tahun 2004 dan UU RI No 12 Tahun 2011?

UU RI No 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mengatur proses dan mekanisme pembentukan peraturan perundang-undangan yang dilakukan secara terencana, terpadu, dan berkelanjutan. Sedangkan UU RI No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan memberikan penegasan dan perubahan terhadap ketentuan dalam UU RI No 10 Tahun 2004.

Bagaimana hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia?

Hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia mencakup Undang-Undang Dasar (UUD), Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu), Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Daerah. Kedudukan peraturan perundang-undangan ditentukan berdasarkan tingkat kekuatan hukumnya, dimana UUD memiliki kedudukan tertinggi dan Peraturan Daerah memiliki kedudukan terendah.

Bagaimana proses pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia?

Pembentukan peraturan perundang-undangan dilakukan melalui proses yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan. Tahapan pembentukan peraturan perundang-undangan meliputi perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, serta pengundangan. Selain melalui UU, peraturan perundang-undangan juga dapat dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Apa peran Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung dalam sistem hukum Indonesia?

Mahkamah Konstitusi memiliki peran dalam menguji keabsahan Undang-Undang yang diduga bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945. Mahkamah Agung memiliki peran dalam menguji keabsahan Peraturan Perundang-undangan yang diduga bertentangan dengan UU. Kedua lembaga tersebut memiliki peran penting dalam menjaga konsistensi dan keberlakuan peraturan perundang-undangan.

Tentang Penulis

Baca Juga  Anak Dalam Kerinci Melayu Bajau Batin Kubu Dan Penghulu Merupakan Suku Yang Berasal Dari Daerah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *